Pengangguran adalah suatu kondisi
di mana orang tidak dapat bekerja, karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan.
Tingkat
pengangguran di Indonesia
Data Badan Pusat Statistisk (BPS)
menunjukkan, angka pengangguran pada Februari 2014 tercatat sebanyak 7,15 juta
orang atau 5,70%. Sedangkan Febuari 2013 sebanyak 7,2 juta penganggur terbuka
atau 5,82%.
Jenis
& Macam Pengangguran
a. Pengangguran
Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
b. Pengangguran
Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
c. Pengangguran
Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukang jualan duren yang menanti musim durian.
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukang jualan duren yang menanti musim durian.
d. Pengangguran
Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Tambahan:
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
Beberapa
hal yang dapat menyebabkan tingkat pengangguran di negara ini semakin
meningkat, yaitu sebagai berikut:
1. Rendahnya Pendidikan
Masalah pertama yang kerap terjadi
dalam penerimaan pegawai yaitu rendahnya pendidikan yang dimiliki oleh sebagian
orang. Jika mereka hanya memiliki tingkat pendidikan yang minim, itu bisa
menjadikan seseorang kesulitan dalam mencari setiap pekerjaan.
2. Keterampilan Yang Kurang
Mungkin untuk saat ini telah banyak
diantaranya mahasiswa atau lulusan SMA yang memiliki kriteria yang diinginkan
oleh para perusahaan. Akan tetapi hal tersebut tidak akan berguna tanpa adanya
keterampilan yang mereka miliki. Karena perusahaan bukan hanya mencari kandidat
yang memiliki jenjang pendidikan yang luas, akan tetapi keterampilan yang
mereka punyalah yang pihak perusahaan inginkan.
3. Lapangan Kerja Yang Kurang
Untuk setiap tahunnya mungkin negara
kita ini memiliki sejumlah lulusan dengan angka yang tidak sedikit. Akan tetapi
dengan angka yang tidak sedikit ini tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan
yang tersedia di negara kita ini.
4. Tidak Ada Kemauan Untuk
Berwirausaha
Umumnya sesorang yang baru lulus
sekolah/kuliah terpaku dalam mencari pekerjaan, seolah itu adalah tujuan yang
sangat mutlak. Sehingga persaingan mencari pekerjaan lebih besar di bandingkan
membuat suatu usaha.
5. Tingginya Rasa Malas
Dalam masalah ini tingkat kemalasan yang
menjadikan mereka menjadi pengangguran berat, mereka hanya mengandalkan orang
lain tanpa adanya usaha maksimal yang dilakukan.
Itulah faktor-faktor utama yang dapat membuat negara kita ini kebanjiran
pengangguran untuk setiap tahunnya. Karena angka pengangguran di Indonesia
setiap tahunnya pasti membeludak. Mungkin sangat sulit untuk mengatasi
permasalahn tersebut, tanpa adanya partisipasi dari setiap masyarakat. Jadi
diharapkan sekali kepada seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam
mengatasi permasalahan tersebut, agar di negara kita ini angka pengangguran
setiap tahunnya tidak bertambah.
Cara Mengatasi Pengangguran
Untuk menghindari akibat buruk
pengangguran di atas, diperlukan beberapa cara untuk mengatasi pengangguran.
- Pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satu penyebab pengangguran adalah rendahnya tingkat pendidikan seseorang, sehingga ia tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan susah untuk mendapatkan pekerjaan.
- Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak sehingga dapat membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran.
- Tak hanya pemerintah, masyarakat pun dihimbau untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
- Mendirikan tempat-tempat pelatihan keterampilan, misalnya kursus menjahit, pelatihan membuat kerajinan tangan, atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang didirikan di banyak daerah. Hal ini juga termasuk cara mengatasi pengangguran, sehingga orang yang tidak berpendidikan tinggi pun bisa bekerja dengan modal keterampilan yang sudah mereka miliki.
- Pemerintah diharapkan mendirikan suatu lembaga bantuan kredit atau langsung bekerja sama dengan bank-bank tertentu untuk memberikan kredit pada masyarakat yang kurang mampu. Kredit tersebut diharapkan dapat membantu mereka untuk mendirikan suatu usaha, misalnya UKM atau sejenisnya.
- Sebagai antisipasi, pelajar perlu diberi pendidikan non formal. Pendidikan non formal bisa berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi atau peningkatan EQ, serta diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mempu menciptakan suatu lapangan pekerjaan. Bukan semata-mata sebagai lulusan sekolah yang hanya bisa melamar pekerjaan.
www.liputan6.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
http://puspuspitaa.blogspot.com/2013/01/pengertian-pengangguran-dan-jenismacam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar